Bima Febrinda Arifin adalah The Next Valentino Rosie yang lahir di Kepri
08.00Bima Febrinda Arifin The Next Valentino Rosie yang lahir di Kepri
Hoby yang kemudian dilakukan dengan senang hati dan akhirnya menuai prestasi, mungkin hal inilah yang menjadikan pemuda kelahiran 2000 silam menekuni dunia balap. Badan boleh kecil, tapi nyali sangat besar, sebesar mimpi dan cita-citanya. Pemuda kelahiran Batam ini telah banyak meraih penghargaan dan prestasi yang patut dibanggakan. Apakah dia The Netx Valentino Rosie?
Sejak kelas 5 sd, Bima sudah mulai latihan dan mengikuti berbagai perlombaan. Tiga tahun berlatih sudah banyak meraih kejuaraan meski tingkat nasional. Beberapa diantaranya adalah,
Juara 1 MPS (Jambore Otomotif Piala Damren 2013)
Juara 3 MP3 (IMI Kepri Cup Prix 2013)
Juara 4 MP4 (IMI Kepri Cup Prix 2013)
Juara 2 Matic FFa
(Moto Prix Kejurnas Reg Sumatra)
Juara 4 MP4 (Moto Prix Kejurnas Reg Sumatra).
Setiap tahunnya pemuda bernama lengkap Bima Febrianda Arifin Mengikuti Kejuaraan atas nama Kepri. Tak hanya tingkat Nasional, dia juga berhasil masuk ke Asia pada 2017 Diajang Asian Cup Talent (ATC) hingga ke seri 4, dan harus terhenti di seri ke 5 karena kekurangan dana. Tak ada bantuan dari pemerintah daerah, Bima mendapatkan bantuan dari Komunitas Motor Besar yang mendanai hingga ke seri 4. Dimana Pemerintah setempat?
Berangkat ke Asia Cup Talent pada 2017 dengan membawa nama Kepri dan Indonesia. Bima berhasil masuk ke peringkat 19 dari 22 peserta. Lalu naik ke peringkat 16 di seri ke 2 di Sircuit Losail di Qatar. Prestasi ini tidaklah mengecewakan, dan seharusnya pemerintah daerah mendukung pemuda berbakat dengan segudang prestasi yang telah diraihnya. ATC sendiri adalah balapan internasional dan seleksi untuk mendapatkan tiket Moto3 di musim 2018.
ATC berlangsung 6 seri sepanjang Maret hingga Oktober 2017 di Thailand, Qatar dan Jepang, lalu ditutup di Malaysia. Kemudian akan diadu dengan pembalap dari Amerika dan Eropa. Balapan ini diselenggarakan oleh Doma, panitia Moto2, Moto3 dan MotoGp.
The Next Valentino Rosie
Bisa masuk ke ATC adalah hal paling membuat Bima bangga. Meski langkah itu terhenti di seri ke 5 karena tidak ada biaya. Bagaimana tidak, juri untuk lolos ke ATC adalah Alberto Puig pelatih Dani Pedrosa dan Casey Stonet. Bima, berhasil masuk peringkat ke 4 dari 158 peserta untuk kategori usia 14-20 tahun se-Asia itu. Awalnya sempat kesulitan melintasi sircuit di Jepang. Sebab di Batam belum ada sircuit untuk balapan race. Namun jiwa sang juara memang telah ada di dalam dirinya sehingga mampu menguasai lintasan. Untuk prestasinya selama ini, rasanya Bima Febrinda Arifin adalah The Next Valentino Rosie yang lahir di Kepri.
Jiwa sang juara ada di dalam dirinya. Namun kemana pemerintah daerah dan pusat yang menangani ini semua ? Mentri Pemuda dan olah raga misalnya. Di masa polemik politik yang panas, dimana banyak pemuda sibuk tawuran dan demo. Bima sibuk dengan menciptakan prestasi yang membanggakan Kepri, khususnya Batam. Mengapa tidak terdengar atau sengaja diabaikan. Kepri banyak mencetak atlit berprestasi namun dukungan bagi mereka tidak ada. Baca juga
Jelang PON XX di Papua, Bima berangkat bukan atas nama Kepri. Papua telah menarik dirinya berlaga atas nama daerah itu. Anak dari pasangan Muhammad Arifin dan Widyarini ini tetap semangat dan latihan meski prestasi yang ditoreh tak terlihat dan terdengar oleh mereka yang seharusnya membuat Bima sebagai The Next Valentino Rosie. Ya, dukungan penuh dapat membuat jiwa jiwa sang juara lahir dan hadir ke kancah internasional. Miris mendengarnya, kecewa rasanya, namun jika sudah disunting negara lain, mungkin akan lebih baik. Maka suara suara yang terdengar akan menjadi pengakuan pada prestasinya. Akankah Indonesia kehilangan pemuda pemudi yang berbakat penuh prestasi?
0 komentar