Pesona Gunung Daik di Lingga

07.19

Pesona Gunung Daik di Lingga


Lingga
Gunung Daik yang tertutup kabut

Pesona Gunung Daik di Lingga, sudah tersohor ke negeri seberang Singapore, Malaysia dan Brunei Darussalam. Ya !!! Sejarah kerajaan Melayu yang bermula dari Lingga, dan pantun Gunung Daik bercabang tiga membuat mereka tertarik untuk menapak tilas jejak cerita yang pernah ada. Sehingga mereka lebih mengenal Daik di bandingkan kita yang berada di Indonesia.

Pesona Gunung Daik di Lingga, dengan catatan sejarah kerajaan yang pernah berjaya selama 120 tahun itu masih meninggalkan jejak sejarahnya berupa bangunan dan puing-puing yang disimpan. Sebuah museum tersimpan peninggalan dan kenangan masa lalu.

Pesona Gunung Daik di Lingga, sudah pun banyak pendaki yang datang menjejakkan kakinya. Menyusuri belahan tapak dan langkah, namun sayang cabang tiga yang katanya telah patah satu itu, harus menggunakan tali untuk bisa sampai di puncaknya. Menurut sejarah pendakian Gunung Daik, belum pernah ada yang sampai ke puncak. Pernah ada pengakuan namun tidak ada bukti kuat yang membenarkan.

Lingga
Gunung Daik Bercabang tiga

Seorang jurnalis asal Malaysia mencoba bertanya kepada Bupati Lingga Dalam sesi wawancaranya, " Mengapa belum Pernah ada yang sampai ke puncak Gunung bercabang tiga?," ujarnya. Menurut sang Bupati yang memimpin wilayah Lingga, bahwa memang tidak di bolehkan mendaki sampai ke puncaknya. Selain licin, tentu membutuhkan alat bantu tali.

Tapi cerita sejarah masyarakat di sekitar yang masih percaya akan aturan dan pantangan yang berhubungan dengan ghaib, harus di taati. Wilayah yang jauh dari kata maju dan berkembang masih ada hal-hal mistik yang dipercayai. Mungkin !!! Cabang tiga dari Gunung Daik tidak boleh di daki, karena hal mistik ada di puncaknya.

Menurut cerita yang ada dan pernah ada, bahwa penduduk di sana tidaklah banyak, tapi bila ada pesta atau acara di malam hari, maka akan sangat di padati dan ramai orang-orang. Ternyata kebanyakan itu bukan lagi manusia, melainkan makhluk Bunian yang ikut turun gunung. Bagaimana untuk bisa mengetahui mereka bukanlah manusia ? menurut cerita lagi, bisa di lihat lekukan memanjang di bawah hidung ke mulut, manusia ada, tapi mereka tidak.

Lingga

Melihat bekas bangunan segi empat yang tak jelas tempat apa, di lain tempat yang terpisah dari bangunan segi empat itu, terdapat ruangan dengan banyak pilar pendek sepinggang orang dewasa. Lalu ada dapur di bagian paling belakang, tak sanggup rasanya berjalan hingga ke dapur. Inilah bekas kerajaan Damnah di Lingga, hanya tinggal pondasi yang terlihat.

Lingga

Lingga

Lingga

Lingga
Jejak peninggalan kerajaan Damnah di Lingga


Tak jauh dari kerajaan Damnah Lingga, terdapat mata air bening Lubuk Papan. Seperti waduk yang dilintasi air dari hilir ke hulu. Bebatuan terlihat jelas di air yang tidak dalam, hanya sekitar selutut orang dewasa. Ikan-ikan berwarna senada yang sulit terlihat, banyak berenang hanya sekilas bayangan. Pohon-pohon tinggi menjulang tanpa kulit luar yang kasar, terlihat mulus berwarna Pink. Gazebo-gazebo bisa jadi tempat santai juga telah tersedia dengan apik di antara bunga-bunga.

Lingga
Pesona Lubuk Papan

Lingga

Lingga
Wisata Alam Lubuk Papan

Sebelum sampai di Lubuk Papan ada beberapa rumah melayu yang menjadi museum. Dengan warna dominan Kuning berpadu warna choklat gelap. Rumah yang berdiri atas dasar kayu menjadi tempat pernak pernik khas melayu. Seperti pelaminan, Baju pengantin dan juga baju adat melayu yang bisa di jadikan properti bagi pengunjung yang ingin mencoba.

Untuk berkunjung ke Lingga, di butuhkan guide yang mengenal wilayah di Lingga, baik aturan dan budaya di sana. Agar tidak melakukan kesalahan yang merusak alam dan lingkungan.

You Might Also Like

0 komentar