Shinta Utami Penderita Folio Yang Keliling Nusantara

23.25

Shinta Utami Penderita Folio Yang Keliling Nusantara



Memiliki mimpi bukanlah hal yang buruk, apalagi jika kita berusaha terus untuk mencoba meraihnya. Walau pun terkadang kondisi fisik kita tak mendukung, namun jika percaya pada kemampun diri, jangan hiraukan apa kata dunia. Yakin saja pada dirimu dan terus lah wujudkan mimpi-mimpi itu.

Photo by facebook Shinta Utami

Shinta Utami, walau sejak umur 4 tahun sudah menderita Folio, dan mengalami kesulitan dalam berjalan, dia berhasil mewujudkan mimpinya berkeliling Nusantara seorang diri. Ditemani sepeda motor yang sudah di modifikasi oleh ayahnya dan atas permintaan Shinta inginnya seperti apa modifikasi motornya.

Dari hasil googling Shinta menemukan model dan bentuk yang dianggapnya sesuai. Dengan menambahkan 2 roda lagi disisi roda asli motornya. Mimpi terbesarnya adalah keliling Dunia, dan saat ini dia sedang mencari sponsor untuk mendukung perjalanannya. Dengan mimpinya Shinta ingin menginsfirasi banyak orang untuk memiliki mimpi sejak dini walau berbagai keadaan.

Photo by facebook Shinta Utami

Awalnya Shinta kecil bisa berjalan dan berlari, namun tiba-tiba saja tidak bisa berjalan lagi, hanya bisa  merangkak. Dengan terapi beberapa bulan Shinta kecil bisa berjalan lagi tapi tidak normal. Ya Folio itu menyerang sistem saraf dan otot di kakinya, yang menyebabkan sulit berjalan lama. Sejak kecil Shinta tak pernah bergantung pada alat bantu jalan, walau dokter menyarankan agar dia menggunakan tongkat atau kursi roda.

Akan tetapi hal itu justru membuat lisa lebih sulit bergerak dan merasakan sakit di bagian tertentu tubuhnya. Terkadang tidak bisa di prediksi kemampuan Shinta berjalan. Bisa mencapai 100 meter itu pun jarang-jarang, kadang 10 langkah saja sudah susah. Walau untuk itu dia akan sering berhenti dan memakan waktu lama, Shinta tetap berjalan tanpa alat bantuan.

Sejak SMA Shinta memiliki mimpi bisa keliling Dunia, walau kondisi dan keadaannya yang demikian Shinta tetap memiliki hobi jalan-jalan. Di butuhkan motor sebagai alat transportasi yang bisa menunjang perjalanannya. "Hidup cuma sekali, jadi jangan sia-siakan.

Setiap personal memiliki kepribadian yang berbeda-beda, walau kembar sekali pun. Memiliki hobi jalan-jalan bagi Shinta banyak hal yang bisa jadi pembelajaran hidup. Dengan jalan-jalan ke daerah dan wilayah baru, dengan mengexplor banyak hal yang di dapatkan, seperti bertemu dengan hal baru, orang-orang baru dan belajar memanage budget serta beradaptasi dengan budaya dan kehidupan orang-orang di tiap daerah yang berbeda-beda.

Indonesia sangat kaya dengan ragam budaya dan juga alamnya. Dari itu Shinta dapat beberapa pelajaran dari perjalannya keliling Nusantara, bahwa hidup
 tidak perlu banyak, asal kita bisa bersyukur." Komentar Shinta mengenai hobbi jalan-jalannya.

Oktober 2014 Shinta keliling Nusantara dan di awali dari Pekan Baru. Indonesia adalah negara kepulauan sebab itu untuk perjalanannya Shinta menyebut keliling Nusantara. Ada  sekitar 400 lebih kota-kota di Indonesia yang di jelajahi Shinta, termasuk ketika di Kalimantan Shinta melewati Malaysia dan Brunai Darussalam.

Dengan menggunakan motor dan dengan bekal tabungan selama bekerja, Shinta memulai petualangannya. Dari perkiraan awal dengan budjet yang di miliki Shinta menargetkan perjalannya selama 3-4 bulan saja. Namun di perjalanan banyak orang-orang yang memberikan membantun. Untuk tidur bisa dimana saja dengan menggunakan tenda yang di bawa.

Untuk menyebrang kepulau-pulau terkadang dia tidak harus membayar, dan itu sangat membantu. Karena menyebrang pulau dengan motor tidak sedikit biaya yang di keluarkan. Menggunakan motor bisa masuk keplosok-plosok jadi gampang untuk perjalannya keliling Nusantara." Shinta menjelaskan tentang perjalanannya.

Selama perjalanan jarang sekali motornya mengalami kerusakan. Pernah satu ketika dia di tabrak oleh anak-anak dengan seragam SMA. Shinta hanya jatuh dan tertimpa motor tanpa mengalami cidera sedikit pun. Namun anak SMA yang menabraknya terpental jauh dan menurut berita mengalami patah tulang di pinggangnya.

Dari semua wilayah yang sudah didatangi, tempat yang berkesan adalah Lombok di Sumbawa. Dimana ada Vihara dan satu keluarga yang baik banget, mereka memiliki anak kecil yang pintar dan suka pada Shinta dan memberikan tongkat dengan hiasan dan entah dari mana dia memdapatkannya. Sedih, sudah pasti ketika bertemu dengan orang yang kita suka dan sayangi, kita mau tinggal atau pergi. Tapi dari awal sudah tau konsekwensinya, dan kita enggak bisa terbawa perasaan itu. Karena ada pertemuan pastinya ada perpisahan.

Dari perjalanan keliling Nusantara pulau Sumatra yang paling sulit dan banyak hal yang enggak enak terjadi. Dari jalanan yang rusak parah bagaikan kena stunami, atau bagai ada gempa. Motor rusak masuk bengkel, dan yang masangnya enggak kuat akibatnya rusak lagi dan jatuh. Sewaktu mau masuk ke Aceh sempat diganggu preman. Walau kini semua akhirnya bisa di lalui.

Sumatra adalah perjalanan yang paling sulit karena awalnya meremehkan. Dulu sudah pernah ke Sumatra jadi sudah tau bagaimana kondisinya, tapi justru disanalah banyak mengalami hal yang enggak enak. Awalnya berfikir Kalimantan adalah perjalanan yang sulit, tapi di Kalimantan justru tak mengalami hambatan.

Banyak mengalami cibiran atas apa yang di lakukan, seperti ada yang bilang "mba tuh cuma mau cari sensasi saja ya, kenapa enggak teriak-teriak saja di jalan" atau "ngapain sich ngabis-ngabisin duit saja, masak iya sich keliling Indonesia dengan motor memangnya bisa gitu" ada lagi "saya kawinin saja dech" dan banyak lagi kata-kata yang meremehkan.

Shinta tak peduli apa kata orang, yang Shinta tau adalah Hidup ini adalah hidup ku, kalau enggah percaya saya juga enggak apa-apa. Cara pola fikir seseorang kita tidak bisa rubah, itu terserah mereka. Shinta hanya bisa tertawa dengan menanggapi cemoohan orang-orang yang di jumpainya.

Traveling banyak memberi hikmah dan pelajaran bagi perjalanan hidup. Wawasan bertambah dan dan menjadikanmu bijak dalam menggunakan uang dengan sebaik-baiknya. Shinta menjadi sangat bijak menyikapi apa yang terjadi dalam hidupnya. Seperti rasa syukur atas apa yang ada dan yang terjadi di hidupnya.

Walau pun dia tau kelemahan dan kekurangannya, namun dia sudah membuktikan bahwa dia bisa dan kuat. Hidup adalah hidupmu maka warnailah kehidupanmu dengan keindahan dari perjalannya. Jadi banyak belajar dari Shinta Utami nih !!!!

Nb: Shinta Utami pernah hadir dan menjadi nara sumber di acara Hitam Putih Trans7

You Might Also Like

2 komentar

  1. motor yang keluar daerah itu gitu bisa ya ? apa gak perlu surat dari kepolisian...apalagi sampai dibawa keluar negeri

    BalasHapus
  2. Sebuah keterbatasan fisik tdk akan menghalangi meraih impian yg dicita-citakan

    BalasHapus