Siang hari saat keluar rumah, berasa mendung, ketika sore hari, sudah gelap aja nih hari. Lihat jam perasaan masih ashar, tapi kenapa sudah seperti malam ya. Denger berita tentang kebakaran hutan di Jambi yang asapnya berenang bebas di langit, ya !!! di langit Batam, yang sudah pasti juga sampai ke Singapore negara tetangga. Berhari -hari sudah cuaca bak mendung tiada henti, sempat hujan datang berharap setelahnya akan terang lagi, tapi masih saja ada asap menutupi langit Batam yang cerah. 

Kalau di Batam aja suasananya begini, lalu bagaimana ya yang dekat dan terutama di Jambi itu sendiri.? Pasti asap sangat menggangu kesehatan, pakai masker pun percuma, asap sudah bersatu dengan udara yang di hirup dan dibutuhkan manusia. Di fb banyak status yang mengeluh tentang kebakaran hutan dan asap. Mereka mengutuk orang-orang yang tak bertanggung jawab. Tapi apa benar ini ulah orang-orang yang tak bertanggung jawab. Karna bisa jadi juga akibat panas yang menyengat hingga ranting-ranting bergesekan dan menimbulkan api, atau memang ada unsur sengaja.

          Kabut asap juga akan berdampak pada penerbangan pesawat, pandangan jadi gelap dan jarak pandang yang dekat, akibatnya sungguh sangat fatal. Sejauh ini belum ada sih berita kecelakan pesawat akibat asap ini, tapi juga menggangu dunia penerbangan, menyebabkan bandara Sultan Thaha ditutup menyusul minimnya jarak pandang. Ini mengakibatkan orang yang ada keperluan mendesak harus terkendala. Sampai kapan nih kabutnya berakhir. Lalu apa yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menghentikan pembakaran ini.?pemerintah propinsi di rasa lamban dalam menangani masalah ini, menurut berita, Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) telah mengingatkan dampak musim panas ini.

          Berenangnya kabut asap pun telah sampai ke Singapore, (weeees jauh juga berenangnya sap hehehe...) panitia F1 sampai khawatir akan asap ini, yang akan berdampak pada Grand prix hari minggunya. Semoga aja kabut asap ini bisa berkurang sebelum kejuaraan F1. Bukan hanya Singapore yang mengeluhkan kabut asap ini, negara Malaysiajuga. Bahkan kedua negara ini menyindir pemerintah Indonesia melalui media sosial dengan hastag #terimakasihIndonesia. Sindiran ini merupakan protes negara tetangga atas kabut asap yang hampir setiap tahun datang berkunjung. Dan kabut asap ini seperti jelangkung, datang tiba-tiba dan tak tau kapan perginya.hahahaha.

          Menurut berita yang kudengar  lagi, ada 7 perusahan yang di tetapkan sebagai tersangka atas pembakaran hutan dan lahan ini. Wow ulah sebagian orang yang ingin keuntungan, tapi mengakibatkan pada polusi udara bahkan berdampak juga pada perekonomian. Indonesia dinilai tak sigap dalam menangani permasalahan kabut asap ini. Presiden Jokowi mengintruksikan, kepada semua jajaran pemerintah, baik pusat mau pun daereh untuk bergerak. Semua bergerak untuk padamkan api. Presiden juga meminta penegak hukum untuk menindak para pelaku, sampai pencabutan izin perusahaan.

            Ada sedikit solusi kecil dan semoga bisa berdampak pada Kepri. Kini hanya tersisa 5% udara yang layak. Hanya dengan langkah kecil, darurat Asap bisa pulih. Sediakan baskom air yang dicampur garam dan diletakkan diluar, biarkan menguap, jam penguapan air yang baik adalah sekitar pukul 11.00 s.d jam 13.00, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat Kondensasi menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara. Dengan cara sederhana ini diharapkan hujan makin cepat turun, semakin banyak warga yang melakukan ini di masing-masing rumah, ratusan ribu rumah maka akan menciptakan jutaan kubik uap air di Udara. Lakukan ini, satu rumah cukup 1 ember air garam. Mari kita sama-sama berusaha untuk menghadapi kabut asap yang kian para. yuuuk kita coba kawan !!!