Bagaikan Berlayar Dengan Kapal pasiar Yang Mewah menginap Di Pacific Palace Hotel
04.31Bagaikan Berlayar Dengan Kapal pasiar Yang Mewah menginap Di Pacific Palace Hotel
Bagaikan berada di sebuah kapal pesiar yang mewah ketika memasuki lobby Pacific Palace Hotel. Letaknya dekat dengan kota dan moncong dari hotel sendiri tak jauh dari tepi air laut. Dengan masuk melalui pintu kaca besar dan berputar secara outomatis ketika ada orang yang begerak mendekatinya. Langsung terlihat kemegahan dari interior hotel. Dengan sofa set berwarna choklat berada di tengah-tengah lobby yang luas.
Tepat di depannya ada tangga yang dengan megah dan kokoh membentuk setengah lingkaran dan di tengahnya terdapat lift dengan frame kaca, yang ketika bergerak naik turunnya dapat terlihat dengan indah. Sofa yang empuk, yang akan menenggelamkan dirimu ketika menghempaskan di atasnya. Itulah kesan ketika memasuki Pacific Palace Hotel. Awal yang baik untuk seterusnya tinggal dan menginap di Pacific palace Hotel.
Untuk menggunakan lift menuju lantai atas, kita bisa berjalan menggunakan tangga mewah itu atau berjalan kebelakang tangga, karena letak pintunya berada di balik tangga itu. Di depan pintu lift akan terlihat restouran dari Pacific Palace Hotel. Lantai 7, yah saya menuju kelantai 7 untuk ke kamar no 702. Saat awal datang sempat bingung, tapi saya mencoba megahnya tangga yang di hiasi dua patung bertema yunani. Saya mengira pintu lift berada di antara dua patung itu, ternyata naik lagi dan tibalah saya di lantai 2 hotel.
Di sanalah saya menemukan pintu lift dan terlihat lagi tangga yang lebar seperti di kapal pesiar. Lalu kaca pembatas dinding memperlihatkan kolam renang di lantai bawah dari hotel tersebut. Sayang saat itu sedang dalam refisi jadi tidak bisa berenang syantik ala ala. Hahaha padahal tak bisa berenang.
Di sanalah saya menemukan pintu lift dan terlihat lagi tangga yang lebar seperti di kapal pesiar. Lalu kaca pembatas dinding memperlihatkan kolam renang di lantai bawah dari hotel tersebut. Sayang saat itu sedang dalam refisi jadi tidak bisa berenang syantik ala ala. Hahaha padahal tak bisa berenang.
Lorong menuju kamar sepi dan jalanan yang empuk karena karpet membentang sepanjang jalan. 702 berada di ujung sebelah kiri saya berjalan. Membuka pintu outomatic dengan kunci card, apakah saya tak terbiasa atau memang sedikit bermasalah, tapi agak susah di buka hihihiii. Tapi Alhamdulillah walau agak susah bisa juga terbuka.
Hem memasuki Deluxe room cukup luas bagaikan berada di kamar hotel, yeee memang hotel kaliii. Hehehee kiraiin kapal hups. Langsung hempaskan diri di kasur yang empuk televisi yang menyala ketika kunci diletakan. Cek bath room hem bersih, lalu menuju teras wah..... hamparan pemandangan yang memanjakan mata. Tapi sayang di arah moncong kapal terlihat rumah kumuh dari wilayah Tanjunguma yang memperlihatkan tumpukan sampah dan keruhnya air.
Kursi sudut dengan lampu hias yang tinggi, setinggi tubuh ku tepat berada di dekat pintu menuju teras. Gorden yang terbuka menjadi penerang di kala sore itu. Dan lampu hiasnya akan menyala di kala malam datang. Remang adalah penerangan malam itu. Bagi yang memiliki kerjaan atau melakukan hal yang membutuhan penerangan yang lebih sepertinya bisa ke meja rias yang juga dilengkapi dengan lampu hias. Hal ini menjadikan room memang digunakan untuk istirahat dengan penerangan yang remang dan teduh. Membuat yang datang dan masuk ingin tidur dengan suasana yang tak terlalu terang itu.
Karena sendiri jadi nikamati menonton film dengan chanel Transvision. Dengan tab di tangan dengan photo kaki yang kekinian mengarah ke televisi yang menyala lalu dengan wifi yang lumayan kenceng, up load photo ke facebook dan instagram. Biasa, berbagi moment dengan teman-teman yang kenal secara live atau yang kenal cuma di dunia maya doang. Sambil tag beberapa teman yang kenal baik.
Positif aja, jika terjadi sesuatu setidaknya ada yang atau dimana terakhir kali kita berada. Sekarang zaman kita berbagi moment dimana dengan siapa dan sedang apa di bagi ke media sosial. Walau tak sedikit yang akan berkata dengan bahasa norak bin sirik yaitu pamer. Tapi kita pakai bahasa kasih yaitu berbagi moment, yang jika siapa berminat bisa kita kasih info dan jawaban yang baik serta benar.
Positif aja, jika terjadi sesuatu setidaknya ada yang atau dimana terakhir kali kita berada. Sekarang zaman kita berbagi moment dimana dengan siapa dan sedang apa di bagi ke media sosial. Walau tak sedikit yang akan berkata dengan bahasa norak bin sirik yaitu pamer. Tapi kita pakai bahasa kasih yaitu berbagi moment, yang jika siapa berminat bisa kita kasih info dan jawaban yang baik serta benar.
Untuk makan malam bisa cari di luar hotel atau ingin di sekitar hotel, di Pacific Palace Hotel ada beberapa restouran, di lantai 2 dan di lantai 1 di depan pintu lift. Di sekitar hotel juga banyak warung tenda yang menawarkan masakan dan menu. Dengan berjalan kaki, kita bisa melihat suasana malam di wilayah Jodoh (nama lokasi ya, bukan biro jodoh). Jika ingin ke mall juga tidak jauh, cukup berjalan kaki melalui tepi jalan raya sekitar 200 meter ada Harbour Bay mall. Disana juga pelabuhan ferry terminal menuju Singapore dan Johor Bahru Malaysia. Hati-hati karena disini wilayah rawan, tetap waspada saja pada sekitar. Ada juga top 100 plaza dan Ramayana yang agak jauh.
Pacific Palace Hotel juga dikenal dengan discoutic yang cukup femilar di kota Batam. Bagi yang hobby dunia malam pilihan menginap disini sangat tepat. Kenyamanan di sini cukup nyaman bagi saya yang tak banyak keinginan. Ada juga shutle bus dari bandara Hang Nadim Batam dan ke Nagoya Hill Mall.
Untuk sarapan pagi dibuka dari pukul 6-10 pagi. Sarapan dengan menu Indonesia, ada nasi putih plus lauk pauk, ada nasi hijau yang rasanya seperti nasi lemak hanya saja ini berwarna hijau. Ada buah dan juga roti. Enjoy breakfast. Mau makan siang murah
Untuk sarapan pagi dibuka dari pukul 6-10 pagi. Sarapan dengan menu Indonesia, ada nasi putih plus lauk pauk, ada nasi hijau yang rasanya seperti nasi lemak hanya saja ini berwarna hijau. Ada buah dan juga roti. Enjoy breakfast. Mau makan siang murah
Disekitar Hotel sayang sekali belum tertata rapi, masih banyak semak dan tumpukan barang-barang yang kurang menarik dilihat. Food court juga masih dalam pembangunan yang belum kelar. Tadinya ingin sih berada di moncong dari hotel biar kelihatan ala ala titanic gitu, sayangnya tidak ada akses menuju kesana dan hanya untuk acara tertentu saja bisa ke sana. Ini menurut info dari receptionsnya. Hem... masih banyak pr sepertinya nih agar Pacific Palace Hotel menjadi sempurna dan lebih baik lagi.
Pacific Palace Hotel dengan bintang 4, memiliki sekitar 177 kamar yang jika ingin menginap bisa jadi pilihan sesuai kebutuhan, keinginan atau pun kantong.
Deluxe 110 kamar
Cabin 50
Exsekutif 11
Deluxe 110 kamar
Cabin 50
Exsekutif 11
Pacific sweet 4
Teler 1
President sweet 1
Teler 1
President sweet 1
Selamat menginap di Pacific Palace Hotel, dan nikmati bagai berlayar di kapal pesiar. Baca juga cerita tentang Pacific Palace Hotel Baca di sini
Untuk cek harga bisa Clik here
Untuk cek harga bisa Clik here
6 komentar
mewah banget hotelnya, harganya pasti mewah juga :3
BalasHapusGa juga koq mba standar di rp 700 ribu
Hapuscakep blognya sekarang ya.... secakep hotel yang mewah ini....
BalasHapusWah bisa aja sarah, semoa rezekynya jug mewah ya...
HapusWAW!! Kayanya bakal berasa kayak Syahrini kali yah kalo nginep di tempat semewah ini.. Keren mbak, envy deh! ;p
BalasHapusWuih kerennn ya...ternyata di Batam banyak tempat unik untuk dijadikan destinasi wisata
BalasHapus