Museum Angkut Di Kota Batu Malang

Perjalanan menuju kota Batu di Malang Jawa Timur, sedikit mengalami kendala dalam perencanannya. Ya mobil ada tapi supirnyo nda ado, baa ko caritonyo, hisk kenapa jadi padang ngomongnya weleeeeh. Galuh bisa bawa mobil walau belum lancar, yang jadi masalah doi belum punya SIM dan masih takut kalau bawa mobil yang jalannya ramai. Liana pun demikian, bisa bawa tapi belum punya SIM. Aku dan pipit, bisanya dorong mobil heheheee.

Akhirnya ada jalan dan satu-satunya, ya bayar supir. Seharian atau hitungan 24 jam rp 200 ribu rupiah yang harus kita bayar untuk sang supir. Dan pagi hari kita sudah harus siap, sekitar jam 9 pagi. Nunggu Galuh teman baru ku datang dari kota Gresik, yang lama perjalanan sekitar k/l satu jam. Oke sambil tunggu pipit datang kita ngobrol di halaman stasiun kereta yang kelas 1 dan 2. Melihat bule tidur dengan posisi duduk dan bersandarkan tas travelnya yang super gede, betapa lelah sepertinya dia dan lelap walau kondisinya demikian. Galuh mengambil photo itu bule, entah apa maksudnya.

Setelah pipit datang kita berangkat, dan ada liana yang menunggu di daerah Sidoarjo, searah jalanan menuju kota Malang. Setelah liana masuk mobil kita lanjut dan ngobrol di dalam mobil, mengingat liana orangnya suka banget ngobrol, Walaupun begitu liana adalah orang yang aktif di banyak kegiatan dan rasanya pengetahuan dia tuh luas banget, sehingga yang di bicarakan pun bukan hal gosip, melainkan pengalaman penuh motivasi.

Seperti dia yang lagi sibuk membuka cafe, di mana cafe itu bukan untuk keuntungan dia hanya sebagai pengelolah yang tiada untungnya. Namun dia tetap semangat ikut membantu. Luar biasa sungguh pemudi yang patut di acungin jempol. Sosok pemudi yang produktif dan pintar serta rajin wah semua gelar di borong. Liana juga seorang kontraktor dan arsitek hem, bukan itu aja dia juga seorang bisnis woman.

Perjalanan cukup macet hingga jalannya mobil  pelan-pelan seperti keong, huh berapa lama nih sampai ke kota Batu ??!!!!!!!! fikirku. Sudah capek di perjalanan, tapi tetap semangaaaaat ketika sudah sampai di Museum Batu Angkut. Karena lapar kita makan dulu disana dengan nuansa pedesaan di tepi sungai juga rumah bambunya. Ada banyak pilihan, kita pun bingung mau makan apa. Akhirnya pilihan kita makan soup sea food dengan rasa yang biasa, meskipun begitu membuat kita kenyang juga. 

Weekend, tentu saja ramai suasananya dan harga tiket masuk pun berbeda dengan hari biasa, sekitar rp 70 ribu waktu itu. Peraturannya kamera dilarang masuk, hanya handphone yang di perbolehkan. Kalau pun bawa kamera, maka akan di kenakan biaya tambahan.

Bagi yang tidak mau bayar, yah terpaksa di titipin di penitipan barang. Begitu juga dengan makanan maupun minuman dilarang masuk yang di bawa dari luar. Liana berhasil membawa masuk Camera Samsung digital. Bukan karena menyusup tapi cuma di perlihatkan saja pengecekkannya, sehingga luput dari pengawasan.

Begitu masuk ke dalam, kita di suguhkan oleh kereta kencana dengan kuda berbagai macan model. Helikopter ada beberapa jenis. Setelah puas berphoto, kita lanjut melihat mobil klasik yang sangat banyak, dan ada juga mobil mini pajangan yang di letakkan di lemari kaca.
Lanjut ke lantai 2, di sana ada perahu, becak dari berbagai daerah di Indonesia. Juga ada miniatur perahu serta pengetahuan tentang suara kereta api dan informasinya. Yang menariknya lagi, di sana ada mobil listrik yang di kendarai oleh pak Dahlan Iskhan buatan Anel Suriyatama, yang gagal dalam sistem rem, dan lalu nyungsep di jurang. Mobil itu kini ada di Museum Batu Angkut dengan kondisi yang asli rusak parah.

Sangat luas kawasan dari museum Angkut, setelah melewati berbagai macam kelompok angkutan jadul. Lalu jalannya lanjut keluar ruangan, dimana disana ada beberapa delman kemudian ada lukisan 3 dimensi dimana suasananya seperti di sebuah pelabuhan tempo doeloe.



Memasuki ruangan dimana ada puluhan sepeda motor yang sangat klasik juga mobil-mobil dengan tampilan yang klasik juga. Wow dari mana ya mereka dapatkan sebanyak itu koleksi mobilnya ???. Hayooo siapa yang bisa jawab, sayangnya kita lupa bertanya.

Setelah melalui itu, kita keluar lagi memasuki kawasan seperti di jaman koboi dan yang masih bernuansa jadul dengan tema kota kriminal. Di sana juga ada ruangan untuk tempat makan, ruangan belanja dan bioskop dengan menonton filem Caplin. Karena terlalu asyik kita jadi terpisah dengan pipit dan galuh. Hp kita pada lowbat semua karena di buat photo-photo, ya begitu banyak lokasi untuk di abadikan.

Adalagi ruangan di mana kita memasuki beberapa nama kota dan negara. Keluar ruangan lagi kita mendapati sebuah taman bunga-bunga seperti di negara Belanda. Dalam ruangan lain, di sana kita memasuki kota di Inggris, Roma, lengkap dengan Putri Elisabeth dan singgasanah serta kursi kerajaannya. Lalu ada lagi kawasan di mana ada museum dan patung-patung perfilman dunia. Ada Batman, Hulk, Superman, Mr Bean. Dan banyak lagi.



Capek chuy kita istirahat dulu, duduk di cafe. Dilanjutkan lagi petualangan ini setelah menikmati suasana di sana, kita menuju jalan keluar dengan memasuki ruangan kereta api lengkap dengan suara seperti kereta sedang melaju, juga dengan lantai yang membuat kita bergoyang serasa ikut dengan laju kereta.

Dan perjalan keliling dunia dalam sehari pun selesai. Lelah, namanya juga liburan yang tentu membuat lelah, tapi tetap senang kan???!!!.
Dan cerita ini mengakhiri liburanku di Surabaya. Ada rencana sich mau ke Surabaya lagi bersama teman-teman yang juga hobi jalan-jalan. Ke kawah Injen dan Gunung Bromo. Adakah yang mau sponsorin?????????
Seru kali ya jalan rame-rame.
Minggu sorenya aku melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.