Keliling Ke Beberapa Pulau Di Kepri
06.09Keliling Ke Beberapa Pulau Di Kepri
Hari minggu kemana.....pertanyaan ini membuat aku malas dirumah. Chatingan dengan teman-teman di group whatsapp, mereka juga pada bingung. Ayolah kita kemana nih, ajakan saya kepada teman-teman. Dan gayung pun bersambut, ada teman yang kasih referensi untuk keliling pulau yang ada di Batam Kepri #kepribukanriau. Di Kepri sendiri ada banyak pulau, ada sekitar 2408 pulau yang ada di Kepri saja #kepribukanriau. Hem....bagaimana caramu bisa jelajahi semuanya...
Hari sabtu pun tiba, setelah berdebat alot dengan teman-teman, ada yang masih kerja dan ada yang mau ikut. Tercatat 10 orang yang akan ikut tour pulau, namun kenyataannya kita jadi berlima dari group dan 2 lagi adalah teman di luar group. Petualangan di mulai dari jembatan 2 Barelang Batam. Lalu menuju pelabuhan kecil yang ada beberapa pompong bersandar disana. Dan kita sudah punya janji dengan seorang bapak yang menemani beberapa teman group berkeliling pulau juga, Pak Daud namanya. Beliau sangat ramah dan baik dalam memperlakukan kami yang menumpang di pompongnya. Karena itu juga banyak rezekynya, hingga seorang teman yang merasa puas dan senang dangan pak Daud, sang teman pun mempublikasikan no handphone bapak tersebut.
Kami hanya berkata kepada pak Daud, bahwa kami ingin berkunjung ke beberapa pulau. Bawa kami kepulau yang terdekat dulu dari jembatan 2 barelang itu. Dan jadilah pak Daud sebagai pemandu kami dan juga sebagai nahkoda. Pulau pertama yang bisa dan dekat untuk kami kunjungi adalah Pulau Bukit. Karena ada bukit atau gunung kecil di sana, walau kondisinya tak bersih, tapi kami bisa duduk santai sambil memasak air untuk membuat teh o, dan juga makan ah rasanya beda dari makan dirumah dan di restoran ahahahahaah. Ish nggak percaya, coba saja berpetualang seperti kami. Tak lupa juga pak daud ikut bersama kami.
Perjalanan menuju pulau di pompong
Tadinya kita mau menapaki bukit tersebut, karena bukit itu masih perawan. Belum pernah ada yang naik keatasnya, dan kita berkhayal bawa bendera anak pulau (AP) lalu kita tancapkan sebagai tanda bahwa kita lah yang pertama mendakinya. Halah ngayal sendiri, wong yang lain aja nggak mau gitu. Hahaha....karena banyak pepohonan kecil yang harus ditebang jika kita mendakinya, setidaknya kita membuat jalanan supaya jika ada yang ingin mendakinya sudah kita buatkan jalan itu. Nah alat yang buat nebang aja nggak ada.
Setelah cukup lama kita santai disana sambil berbincang-bincang, rencananya kita akan pergi menuju pulau lain, namun kita menemukan tempat lain yang mengundang perhatian kita. Menurut teman yang sudah pernah kepulau bukit ini, bisa cari kepiting loh (ranjungan). Tapi kata pak daud itu kalau airnya pasang. Sekarang ini masih surut, wah sore donk kita kesini lagi. Setelah kita berphoto ria dan ada teman yang sempat membuat video ala ala, kita lanjutkan perjalanan. Baru saja akan melaju kencang, eh teman baru ingat, sebuah handphone tertinggal. Mutar lagi dech....
Masih di pulau bukit
Pulau kedua yang kita datangi adalah pulau selayang, pulau ini cukup besar. Walau besar namun pulau ini kosong, tak berpenghuni. Pantainya kecil dan ada banyak pohon kepala yang sepertinya buahnya jatuh tanpa ada yang mengambilnya. Saya nggak turun dari pompong, karena untuk menginjakkan kaki ke daratannya, harus berjalan jauh dengan melewati air laut sebatas lutut kebawah, karna pompongnya karam jadi nggak bisa mencapai dekat daratnya. Saya dan 2 orang teman dan pak daud tinggal di pompong. Sambil berbincang, menikmati pompong yang bergerak di goyang ombak kecil. Tak ada angin ketika kami di atas pompong itu.
Tadinya kita mau menapaki bukit tersebut, karena bukit itu masih perawan. Belum pernah ada yang naik keatasnya, dan kita berkhayal bawa bendera anak pulau (AP) lalu kita tancapkan sebagai tanda bahwa kita lah yang pertama mendakinya. Halah ngayal sendiri, wong yang lain aja nggak mau gitu. Hahaha....karena banyak pepohonan kecil yang harus ditebang jika kita mendakinya, setidaknya kita membuat jalanan supaya jika ada yang ingin mendakinya sudah kita buatkan jalan itu. Nah alat yang buat nebang aja nggak ada.
Setelah cukup lama kita santai disana sambil berbincang-bincang, rencananya kita akan pergi menuju pulau lain, namun kita menemukan tempat lain yang mengundang perhatian kita. Menurut teman yang sudah pernah kepulau bukit ini, bisa cari kepiting loh (ranjungan). Tapi kata pak daud itu kalau airnya pasang. Sekarang ini masih surut, wah sore donk kita kesini lagi. Setelah kita berphoto ria dan ada teman yang sempat membuat video ala ala, kita lanjutkan perjalanan. Baru saja akan melaju kencang, eh teman baru ingat, sebuah handphone tertinggal. Mutar lagi dech....
Di pulau bukit
Pulau kedua yang kita datangi adalah pulau selayang, pulau ini cukup besar. Walau besar namun pulau ini kosong, tak berpenghuni. Pantainya kecil dan ada banyak pohon kepala yang sepertinya buahnya jatuh tanpa ada yang mengambilnya. Saya nggak turun dari pompong, karena untuk menginjakkan kaki ke daratannya, harus berjalan jauh dengan melewati air laut sebatas lutut kebawah, karna pompongnya karam jadi nggak bisa mencapai dekat daratnya. Saya dan 2 orang teman dan pak daud tinggal di pompong. Sambil berbincang, menikmati pompong yang bergerak di goyang ombak kecil. Tak ada angin ketika kami di atas pompong itu.
Teman yang turun kedarat tak lama berada disana, saat mereka kembali saya bertanya, "kenapa sebentar ???" mereka bilang nggak bagus tempatnya hanya hutan yang ada. Lalu kami melanjutkan perjalanan, menuju pulau berikutnya. Kami melewati pulau kecil dengan hanya sebuah pohon saja yang ada di sana, mungkin hanya beberapa meter2 saja daratannya. Dan perjalanan kali ini cukup jauh. Kami tiba di sebuah pulau milik seorang dokter ahli penyakit dalam yang terkenal di Batam, ya dokter Sari Tua Sarung Pait. Bagus tempatnya, saat itu sang dokter tak ada di tempat. Kebetulan juga yang menjaga pulau itu adalah sepupu pak daud, jadi kita bisa menginjakan kaki disana. Di pulau sang dokter, teman memasak air untuk makan mie dengan cup. Masak air lagi buat teh o lagi. Dipulau sang dokter kita cukup lama, bukan hanya karena makan saja, tapi ketika berputar jalan, ada lokasi yang indah dan ada pohon bakau yang akarnya banyak menjalar meliuk liuk. Seorang teman minta di photo di pohon itu. Dan ternyata teman yang lain pun ingin, jadilah kami sangat lama dipulau itu.
Di pulau sang dokter, sambil memasak santai
Di pulau sang dokter, sambil memasak santai
Masih di pulau sang dokter
Keindahan akar pohon, bagai ukiran
Pulau berikut, adalah Pulau Galoh. Dengan pantai berwarna choklat, ada sebuah kuburan disana. Ada juga pohon kelapa, namun tak ada buahnya. Ah padahal kami ke hausan, karena kami kehabisan air minum. Kami menyusuri garis pantainya yang cukup jauh untuk di jalani. Dan kami tak menemukan lokasi yang indah, maka kami memutuskan untuk pergi. Pulau Galoh cukup jauh dari pulau sang dokter. Lalu kita berunding akan kepulau mana lagi, tapi kami haus. Ya sudah kami pun memutuskan untuk kembali saja. Tetiba ada yang minta ke Pulau Setokok, dan melajulah kami kesana. Ketika melewati pulau kecil yang kami lewati tadi, sepertinya asyik buat berenang, kami meminta pak daud untuk singgahi pulau tersebut. Ternyata terlalu dangkal jika buat mandi, walau airnya begitu jernih. Kami mengurungkan niat dan melanjutkan perjalanan tanpa turun dari pompong.
Di pulau galoh
Kita menuju Setokok untuk beli minuman karena haus yang sangat, dan 4 orang teman naik ke pelataran yang bersusun kayu dan di paku pada tiang kayu juga. Mereka memanjat tuk bisa berjalan di pelatar itu. Saat kami tinggal di pompong, tak jauh dari posisi kami bersandar, kami mendengar kegaduhan. Ternyata di arah suara gaduh itu, tempat penampungan gongong, kepiting, ikan dan udang. Setelah teman-teman kembali dari membeli minuman, kita coba tanya harga gonggong dan kita beli dengan harga 1 kg 25 ribu. Lalu kami kembali melaju lagi mencari spot buat mandi, di fikir lagi dan dirunding lagi. Kita kembali kepulau sang dokter. Hanya 4 orang teman yang mandi yang lainnya tidur di pompong, dan posisiku ada di ujung yang runcing dari pompong itu tertidur ditemani angin, oooohh sejuknya, aku tak mau tau apa yang di lakukan mereka yang berenang. Yang jelas mataku mengantuk karena angin yang berhambus. Saya terbangun saat mereka yang selesai berenang berisik mengganggu mimpiku oh mereka jahat, tak membiarkan aku tidur lama di sana, ah sudahlah
Hari sudah sore dan petualangan kami berakhir. Hari itu adalah 2 minggu menjelang ramadhan. Rencananya kami akan berpetualang lagi, tiap minggu 5 pulau yang di jelajah. Rencana itu harus terhenti karena sebentar lagi bulan puasa. Kapan keliling pulau lagi..........
Hari sudah sore dan petualangan kami berakhir. Hari itu adalah 2 minggu menjelang ramadhan. Rencananya kami akan berpetualang lagi, tiap minggu 5 pulau yang di jelajah. Rencana itu harus terhenti karena sebentar lagi bulan puasa. Kapan keliling pulau lagi..........
0 komentar