Jadi Manusia Bermanfaat Cita-cita Yang Sederhana
15.59Jadi Manusia Bermanfaat Cita-cita Yang Sederhana
Pernahkah dalam hidup mu mengalami kesulitan yang rasanya tiada berujung ? dimana semua cara dan usaha tiada hasil. Bukan hanya kesulitan keuangan saja, dimana keadaan pun serasa menghimpit, banyak permasalahan ini itu datang bertubi. Disaat seperti itu, apa yang kamu lakukan ? datang ke teman pinjam uang tak dapat, dengan alasan, tak ada uang, soalnya ini itu sebagai alasan mereka. Cari kerja belum dapat, sementara kebutuhan hidup tetap berjalan. Makan numpang sama teman tetangga, sesekali boleh lah, tapi kalau hari-hari nggak mungkin juga.
Tempat tinggal harus bayar, namun masih belum bisa kasih, nunggak beberapa bulan, dan hampir deadline. Ah.....rasanya sedih nggak ketulungan. Nangis di pojokan, sambil berfikir, ada apa dengan hidupku. Introspeksi diri atas dosa dan kesalahan yang lalu. Ketika itu ingat Allah dan memohon penuh harap pertolongan segera datang. Sholat full 5 waktu tak tinggal, di tambah sholat sunnah tahajud di bela-belain, dan sholat duha pun di kerjakan. Disaat begitu, kadang teman pamer ini itu beli ini beli itu, serasa menutup mata dan telinga tentang kesulitan kita.
Di fb sempat like page 7 KEAJAIBAN REZKY, itu judul buku yang jadi best seller, yang di tulis Ippoh Santoso. dia sedang mengadakan tour motivasi, keliling beberapa kota, dan salah satunya di Batam. Di masjid nurul islam Muka Kuning Batam, tempat yang di pilih. Sasarannya sieh para muda mudi. Saya sempatkan diri tuk datang, ingin tau apa yang di sampaikan.
Di page yang di kelola, kata-kata dan kalimatnya mengandung arti dan penuh makna. Tema yang disampaikan tentang otak kanan vs otak kiri. Dia mengatakan, umat islam tuh harus kaya, karena mau apa-apa butuh uang. Seperti haji, itu biayanya nggak sedikit. Belum lagi kalau mau umrah, karena haji sulit dan lama nunggunya. Maka umrah adalah jalan sebagai pengobat rindu untuk datang lagi ke Mekkah, itu pun nggak murah dananya.
Sedekah pun perlu uang seperti kalau idul adha, mau kurban beli kambing kan pake uang tuh, dan harga kambing nggak murahkan ? dulu tuh kambing bisa di bawah sejuta, kalau sekarang wah hampir dua jutaan. Belum lagi kalau kurban, itukan harus di pilih kambing yang terbaik tuh, nah kambing yang bagus harganya pun beda dari kambing yang kurus.
Jangan baju di banyakin, tapi bisnis yang di banyakin kembangin tuh bisnis, banyakin tuh aset sana sini. Saya aja punya baju tuh cuma 7 potong, ingat ya potong bukan pasang, kemaja dan kaos 4 potong celana 2, dan blazer 1. Tinggal kita aja yang harus pandai mix and max nya. Mau bisnis pun nggak harus punya modal besar, seperti kebanyakan orang berfikir, mau bisnis tuh harus punya modal besar.
Mulai dari yang kecil-kecil aja dulu, dan sekarang tuh bisa cari, orang-orang yang punya jualan apa, pasarin lewat internet, di facebook dan twiter. Nah itu kan bisa nggak pake modal. Modalnya tuh cuma kemauan dan semangat aja, dah jalan dech itu. Dan lain lain dan sebagainya yang dia sampaikan.
Halah elu mah enak ngomong sekarang, banyak duit. Tapi saya.....nggak segampang itu keles fikirku. Tetiba Ippoh datang menghampiriku, sambil mengusap pundakku. "karna kamu melihat saya yang sekarang, bukan yang dulu, karena saya juga dulu pernah mengalami dan merasakan apa yang kamu alami saat ini. Sambil tertunduk, tak terasa ada anak sungai yang siap mengalir di sudut mataku. Segera saja saya hapus jangan sampai di lihat orang. Saat ku angkat pandangan, Ippoh Santosa masih berdiri sambil menyampaikan materinya di podium depan.
Bantuan yang datang kadang bukan dalam bentuk uang, memberi semangat dan memberi pelunang itu justru lebih berharga. Di bandingkan meminta uang dan pinjaman uang. Ya, karena Allah tak tidur dan setiap langkah usahamu yang baik akan dinilai Allah. Manjadda wa jadda, siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkannya.
Atas pengalaman itu, timbul tekat untuk jadi orang yang peduli pada kesulitan orang lain. Peka terhadap keadaan dan dari cerita teman yang kesulitan. Tanpa di minta pun kita langsung mencari cara bagaimana bisa membantu meringankan. Walau pun mungkin bukan dalam bentuk uang, tapi bisa juga bantu carikan kerja, biar hutang dan kesulitan keuangannya selesai. Senang rasanya, atau memberi masukan dan saran, tinggal bagaimana mereka melaksanakan atau tidak.
Bagaimana mungkin ada hasil, kalau tidak di usahakan. Walaupun kadang yang kita usahakan sia-sia belum ada hasil, tapi ingatlah Allah akan menghitung setiap jerih payahmu dan usahamu. Hingga kadang orang yang kita tolong justru balik memusuhi kita, memfitnah dan nggak jarang lupa pada kita.
Saudara pun banyak yang susah hidupnya terkadang berfikir, dari pada nolong orang lain, mending nolong saudara sendiri. Eh malahan saudara sendiri nggak mau di tolong, dari alasan, sepertinya mereka hanya mau di bantu dengan uang saja. Sampai dimana uang yang kita beri, jika dibandingkan peluang yang kita kasih, namun lama dia menikmati. Ah sudah lah, kesal dan kecewa, marah jadinya. Di tolong nggak mau...huh, saya aja lagi kesulitan cari bantuan, nggak ada yang mau bantu. Lah ini dibantu tanpa diminta, eh nggak mau.
Perna bercerita pada sosok, yang saya anggap orang tua saya, beliau justru berkata "yah kalau nggak mau di tolong, biarkan saja, toh bukan kita yang menolong mereka," ujar beliau. Mengerutkan dahi mendengarnya, apa maksud dari kalimat itu. Sempat kefikiran apa sieh maksud kalimat itu...? Sampai akhirnya saya dapat jawaban, "Sesungguhnya Allah lah yang memberi pertolongan itu kepada seseorang, melalui hambanya yang Dia kehendaki" sepertinya ada kalimat itu di dalam Al qur'an, tapi surat apa yah. Terlintas begitu saja. "dan kami lah yang akan memberi balasan atas setiap kebaikan yang dilakukan walau pun sebesar biji zarah.
Ya kalimat itu ada juga di dalam Al qur'an. Saya bukanlah penghafal qur'an, namun perjalan hidup itu sendiri adalah Al qur'an yang sedang kita lakukan. Al qur'an bukan hanya sekedar dibaca saja, namun juga dilakukan sebagai pedoman hidup kita umat islam. Allah yang akan menolong kita, namun mungkin dengan cara berbeda dan dari orang lain yang Allah kehendaki. Bahkan tak jarang, bantuan itu datang dari orang yang tak kita kenal. Kita mau menolong, tapi mungkin bukan kita orang yang pantas menolongnya, dan bukan bentuk yang kita inginkan.
Ketika kita menolong orang lain, tak jarang mereka justru memusuhi kita. Karena sesunggubnya Allah sedang menguji keikhlasan diri kita, atas yang sudah kita lakukan. Kita ditunjuk, menjadi penyebab yang baik bagi orang lain, yang dikehendaki Allah. Dan Allah lah yang akan membalas setiap kebaikan itu. Bukan orang yang kita tolong, karena sesungguhnya kita hanya sebagai perantara atas pertolongan Allah saja.
Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling manfaat terhadap sesama. Walau pun itu kecil, tapi jika bisa bermanfaat, maka lakukanlah. Bisa dari nasehat, bahkan kritik dan saran sekali pun. Dengan tenaga dan yang dibutuhkan banyak orang adalah melalui uang. Pernah nonton acara HITAM PUTIH di trans 7, saat itu bintang tamunya, Pipik Dian Irawati. Siapa yang nggak kenal dia, ya !! istri almarhum UJ yang ketika itu juga mengalami ujian bertubi.
Ketika diminta hostnya tuk kasih kalimat bijak, ummi pipik (panggilannya) berkata "JIKA SAAT INI ADA PUJIAN YANG DATANG PADAMU, MAKA BUANGLAH ITU KE TEMPAT SAMPAH. KARENA KITA TIDAK PANTAS DI PUJI, HANYA ALLAH YANG PANTAS UNTUK DI PUJI. MALULAH KETIKA KITA DI PUJI, BUKAN MALAH SOMBONG. SOMBONG ADALAH BAJU KEBESARANNYA ALLAH, MANUSIA TIDAK PANTAS MEMAKAINYA.
TAPI JIKA KAMU DI CACI DAN DI MAKI, SIMPANLAH IA DI BEJANA EMAS, KARENA DI SANALAH LETAK ILMU. DARI CACI MAKI KITA BELAJAR MEMPERBAIKI DIRI, TERUS SAMPAI KITA MATI. SAMBIL TETAP RENDAHKAN HATI."
kalimat diatas bukan lah pertama kali kudengar, namun penjelasannya cukup membuatku bertambah mengerti dan memahami.
0 komentar