Indonesia Krisis Center Memberi Informasi Bagi Wisatawan

01.02

Indonesia Krisis Center Memberi Informasi Bagi Wisatawan



Kementrian pariwisata sedang serius mengembangkan pariwisata yang akan menjadi sektor unggulan dimasa mendatang. Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk pengembangan pariwisata, saatnya bekerja dan bekerja. Ada begitu banya pr yang harus di perbaiki dan dikerjakan, demi mendatangkan wisatawan untuk berkunjung. Juga ada permasalahan yang masih belum tuntas dikerjakan, yang membuat Indonesia jauh tertinggal di bandingkan negara tetangga lainnya di asia.

Pertemuan yang melibatkan beberapa instansi yang terkait

          Latar Belakang

1. Indonesia yang secara geografis terletak pada "Ring Of Energi" yang memberikan berkah. Namun jika tidak di kelolah dengan baik dan tepat maka akan menimbulkan bencana. Seperti Gunung Berapi, Tsunami, Gempa, Banjir dan kebakaran hutan serta lain sebagainya.

2. Di wilayah Kepri, bentuk krisis yang berpotensial terjadi antara lain kebakaran hutan dan lahan (kabut asap), kerusuhan sosial dan keamanan, pasokan air dan listrik, isu penyakit menular, serta fenomena angin utara yang mengganggu transportasi laut.

3. Jika berbagai potensi dan krisis tersebut tidak ditangani secara baik, maka akan berdampak signifikan pada dunia pariwisata. Dan menurunnya jumlah wisatawan.

4. Target kunjungan wisman untuk tahu 2016 ini di Kepri sebesar 2.610.000 atau 22 persen dari total terget nasional. Jumlah ini di targetkan melelui 4 pintu di Kepri. Yakni Batam, Bintan, TanjungPinang dan Karimun. Porsi terbesar adalah pintu masuk dari Batam. Dengan jumlah target 1.820.000, Bintan 480 ribu, Karimun 160 ribu dan Tanjungpinang 150 ribu.

5. Sementara Kepri merupakan gerbang wisman kedua setelah pulau Bali. Wisman yang berkunjung ke Kepri selama tahun 2015. Sebesar 75,86 persen masuk melalui pintu yang ada di kota Batam, dengan jumlah wisatawan 1.545.818 orang.

6. Dalam rangka pengelolaan krisis yang potensial berdampak pada sektor pariwisata, krisis center Dispar kepri yang juga mengacu pembentukan krisis center Kemenpar di bentuk sebagai kebijakan yang preventif dan responsif terhadap berbagai kondisi dan ancaman yang berpotensi berdampak pada sektor pariwisata di daerah.

7. Krisis center Pariwisata ini tidak hanya berfungsi pada bentuk-bentuk tanggap darurat melalui serangkaian pelayanan, tetapi memberikan rasa optimisme bagi wisatawan dalam menghadapi situasi krisis.

8. Krisis Center ini di harapakan dapat memberi iklim kondusif bagi dunia Pariwisata di wilayah Kepri dengan tetap memberikan komitment pelayanan yang optimal termasuk pada kondisi krisis.

Point-point di atas adalah tugas kita bersama, bukan hanya Dinas Pariwisata saja. Karena dengan menjaga dan membantu maka SDM kita juga akan terangkat. Masyarakat juga turut andil dalam menjaga kenyaman dan keamanan Wisatawan yang datang berkunjung. Demi kenyamana dan keamanan Wisatawan yang datang ke Kepri, kita perlu melakukan dan mencari hal-hal yang membuat semua kondusif.

          Tujuan Keberadaan Krisis Center Pariwisata.

1. Tersedianya sistem penyebarluasan data dan informatif yang di butuhkan publik /Wisatawan terutama saat terjadi krisis tertentu.

2. Bentuk respon cepat (tanggap darurat /emergensi respon) Dinas Pariwisata Kepri dalam mendampingi wisatawan ketika di hadapkan pada kondisi yang tidak di harapkan akibat kondisi krisis, baik menyangkut transportasi dan akomodasi.

3. Sebagai perwujudan "Nawacita", yakni menegaskan kehadiran pemerintah / pemerintah daerah pada komitmen pelayanan yang optimal untuk masyarakat / Wisatawan pada berbagai kondisi.

4. Meminimalisir dampak krisis terhadap sektor pariwisata khususnya di wilayah Kepri.

5. Upaya Dinas Pariwisata Kepri dalam melibatkan para stakeholder terkait untuk turut membangun, mengembangkan dan memulihkan dunia Pariwisata di tengah terjadinya krisis.


          Mengapa Krisi Center nama yang di gunakan, Kenapa Bukan Media center.

Pernyataan tentang nama Krisis Center ini, sesungguhnya di khawatirkan akan mengundang pemikiran yang negatif. Mengapa bukan Media Center yang menjadi tempat untuk mengetahui informasi tentang kondisi yang kondusif. Menurut Pak Budi R Minulyo ME, nama Krisis Center ini terinspirasi oleh Australia yang telah lebih dulu menggunakan nama Krisis Center.

Mendapatkan repson yang baik dan tanggapan yang positif. Sehingga para wisatawan merasa aman ketika akan menuju dan berada di wilayah yang di anggap konflik. Untuk itu Indonesia juga perlu mengadakan Krisis Center ini sebagai wadah untuk memberi informasi yang aman dan kenyamana para wisatawan.

Di Kepri termasuk daerah yang aman, namun belakangan beredar berita banyaknya terjadi kriminalitas. Demo buruh yang setiap tahun terjadi antara lokasi Pemko dan daerah muka Kuning. Pemadaman air dan listrik yang kerap terjadi yang membuat kurang nyamannya Wisatawan untuk tinggal. Kendala Cuaca yang juga menjadi permasalahan seperti ombak tinggi dan angin kencang yang juga setiap tahun terjadi.

Ini menjadi hal yang bisa membuat Wisatawan urung niat untuk menuju suatu tempat. Karena berita yang ada membuat seolah semua wilayah menjadi tidak aman, ini adalah kendala yang ingin di netralisir oleh Krisis Center. Akan ada informasi wilayah rawan konflik dan bisa melalui jalur lain untuk menghindari keadaan yang sedang kacau. Akan ada no hotline yang bisa di hubungi untuk memberi respon cepat dan tanggap.

Pertengahan juni 2015 posko krisis Center dan team media monitoring telah ada di aplikasi android dan bisa di download. Aplikasi ini menghubungkan semua pihak dan wilayah di Indonesia. Untuk sementara aplikasi ini hanya untuk akses di sekitar Kemenpar, kedepannya bisa di akses untuk siapa saja. Adanya team monitoring di perlukan untuk meluruskan berita yang tidak membuat nyaman.

Seperti yang pernah terjadi tentang pemberitaan bom di Sarinah. Ini akan berdampak pada bahwa Indonesia tidak aman. Disini krisis center akan memberi informasi bahwa Indonesia itu sangat Luas sekali dan masih ada wilayah yang aman untuk dapat di kunjungi dan di lalui. Direncanakan krisis Center ini akan ada di pelabuhan dan Bandara.

Pembahasan tentang cara menanggulangi krisis yang terjadi
Sehingga wisatawan tidak terpengaruh keadaan

          Ruang Lingkup Pelayanan TCC Pariwisata.
Pre-Krisis

* Maping wilayah krisis
* Penyediaan manual book dan SOP pengembangan CC.
* Sistem pola koordinasi dan komunikasi
* KPI pengembangan CC

Tanggap Krisis

* pelayanan informasi
* pelayanan akomodasi
* pelayanan penerbangan
* pendampingan Wisatawan

Pasca-Krisis/Rehabilitasi

* pelayanan infomasi
* pola koordinasi pasca krisis
* kegiatan rehabilitasi kawasan wisata

Untuk wisatawan yang akan menuju Kepri tidak perlu khawatir jika akan datang berkunjung dan berwisata ria. Menurut pak Budi Wahyono kepala Kapolres Batam mengatakan " Batam masih aman dan nyaman untuk jadi tujuan wisata. Ada 11 aliran menyimpang namun belum mengarah pada terorisme. Batara Biru adalah mobil patroli kepolisian yang sering berkeliling Kota Batam untuk memastikan bahwa Batam dalam kondisi aman. Di tandai oleh lampu biru yang ada di atas mobil patroli, memberi tanda aman.

You Might Also Like

0 komentar